Langsung ke konten utama

[Review Film] DEADPOOL


Wade Wilson (Ryan Reynolds) A.K.A Deadpool adalah mantan pasukan khusus yang berubah menjadi tentara bayaran. Dia akan melakukan apapun yang diminta oleh orang yang membayarnya. Suatu saat Wade terkena penyakit kanker dan secara terpaksa mau menjadi subjek eksperimen ilegal yang menjanjikannya dapat menyembuhkan penyakit kanker dan membuatnya menjadi superhero. Namun eksperimen tersebut malah membuat kulit di seluruh badannya menjadi penuh bekas luka bakar dan memiliki kemampuan penyembuhan diri yang cepat. Dengan kemampuan baru yang dimiliki, sisi gelap dan rasa humor yang gila, Deadpool memburu Ajax (Ed Skrein) yang hampir menghancurkan hidupnya.

Diawal kita langsung dibuat tertawa oleh rangkaian opening-credits yang kocak. Tentu saja karena film dengan teknologi CGI (Computer-Generated Imagery) ini bergenre action/comedy. Tidak hanya melalui adegan tetapi banyak juga komedi melalui dialog, terutama dari omongan Wade Wilson yang karakternya memang banyak omong. Banyak joke yang menyinggung atau menyindir film lain, seperti X-Men dan Green Lantern. Terutama film X-Men yang mana satu universe dengan film Deadpool  dibawah studio 20th Century FOX. Ada juga joke yang menyindir petinggi Marvel. Bahkan film Deadpool ini sendiri tak lepas menjadi bahan lelucon oleh Deadpool sendiri. Jadi jika ada joke yang dikeluarkan oleh Wade Wilson dan anda tidak mengerti, mungkin anda belum menonton film yang dijadikan lelucon tersebut.


Karena satu universe dengan film X-Men, di film Deadpool muncul dua karakter X-Men yaitu Colossus dan Negasonic Teenage Warhead. Dengan adanya dua karakter X-men ini tidak hanya menambah unsur action dan superhero dengan kekuatan yang mereka miliki bahkan menambah unsur komedi dalam film ini. Tapi walaupun satu universe, Wade Wilson dalam film Deadpool ini berbeda dengan Wade Wilson yang muncul di film X-Men Origins: Wolverine. Dan mungkin ada satu karakter lagi yang akan meninggalkan kesan bagi kalian yaitu Dopinder (Karan Soni). Bukan karakter penting, hanya muncul dua kali tapi pasti kalian akan tetap mengingat Dopinder setelah selesai menonton film ini.

Film Deadpool berbeda dengan film-film Marvel sebelumnya bahkan berbeda dengan film superhero yang pernah ada. Beberapa perbedaanya adalah Deadpool sebagai bintang utama tidak hanya berbicara dengan karaketer lain di film tapi juga berbicara dengan penonton dan a lot of comedy. Tidak ada adegan yang dipaksakan bahkan kekurangan di film ini di diungkapkan oleh Deadpool sendiri yang membuat penonton tertawa. Di setengah awal film mungkin kalian agak sedikit bingung dengan timeline film yang banyak flashback tapi justru itu yang akan menjawab rasa penasaran kalian dan tentu saja flashback dikemas dengan cara yang kocak khas Deadpool. It’s really good movie! Film ini memenuhi harapan penonton terutama yang telah meihat bagaimana promosi film ini dengan ide-ide yang brilian.

Walaupun ini film superhero tetapi film ini ber-rating R yang berarti film ini ditujukan untuk penonton berusia 17 tahun keatas. Karena banyak adegan yang dinilai tidak baik ditonton anak-anak, seperti pembunuhan yang sadis atau adegan dewasa lainnya. Walaupun sudah melalui lembaga sensor film Indonesia sehingga ada beberapa adegan yang dipotong tetapi masih saja tidak mengubah rating film ini. Jadi buat yang masih dibawah umur 17 tahun sebaiknya tanya atau minta didampingi orang tua. Dan buat orang tua yang mau mengajak anak-anaknya (tentu yang dibawah 17 tahun) menonton film ini harap dipertimbangkan dengan baik.


Mungkin beberapa dari kalian berpikir bulan Februari identik dengan percintaan karena adanya hari valentine, harusnya akan banyak film bergenre romantis yang rilis di bulan ini tapi kenapa film superhero. Oh jangan salah, film Deadpool juga ada genre romantisnya. Di film ini juga mengisahkan percintaan antara Wade Wilson dan Vanessa (Morena Baccarin), perempuan yang bekerja ditempat prostitusi. Tidak hanya genre romantis, bahkan Wade Wilson menyebutkan disebuah adegan  bahwa film ini menjadi film horor. Jadi di dalam film ini ada beberapa genre yang dapat kalian nikmati yang membuat film menjadi tidak monoton. Film ini termasuk kategori film happy ending.

Dan jangan lupa karena ini film Marvel tentu akan ada cameo Stan Lee dan post-credit scene. Jadi jangan buru-buru pulang setelah film selesai karena setelah film selesai, sebelum credit title akan ada sedikit animasi Deadpool dengan kelakuannya yang konyol dan setelah credit title akan ada post-credit secne yang harus dilihat. Karena Deadpool akan memberitahu “rahasia” mengenai sequel film Deadpool serta membuat kalian kesal dan tertawa disaat bersamaan sehingga ingin mengeluarkan makian.

Jika sudah selesai membaca review ini pergilah. Segera tonton film Deadpool.


Dan buat yang sudah menonton film ini silahkan tulis pendapat kalian di kolom komentar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Film] The Visit

Kisah kakak dan adik yang pergi berlibur selama satu minggu ke rumah kakek dan nenek mereka untuk pertama kalinya. Namun baru beberapa jam setelah sampai di rumah kakek dan neneknya, mereka merasakan keanehan dengan perilaku kakek dan nenek mereka yang membuat mereka berdua ketakutan. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang lebih cepat karena mereka takut tidak bisa pulang kembali.

[Review Film] Fifty Shades of Grey

Anastasia Steele (Dakota Johnson), perempuan lugu, polos, dan pintar harus menggantikan temannya Kate (Eloise Mumford) yang sedang sakit untuk melakukan wawancara dengan seorang pengusaha sukses, Christian Grey (Jamie Dornan). Keduanya saling tertarik sejak pertemuan wawancara tersebut. Namun, Ana harus menghadapi sifat Mr. Grey yang tidak romantis dan senang mengendalikan. Selain itu, ternyata Mr. Grey memiliki sisi lain yang membuat Ana terkejut.

[Review Buku] Sabtu Bersama Bapak

Buku karangan Adhitya Mulya ini mengajarkan banyak hal terutama tentang keluarga. Banyak pelajaran yang bisa diambil serta membuka mata dan pikiran akan sesuatu yang mungkin tidak kita pikirkan. Sekilas kehidupan tokoh utama terlihat bahagia dan sempurna terutama dari sisi ekonomi walaupun ada duka yang mendalam di awal cerita. Yang menarik justru bukan kesempurnaan itu tetapi apa yang terjadi dibalik kesempurnaan dan kebahagian yang mereka dapat, bagaimana prosesnya, persiapannya dan langkah yang diambil untuk mencapai kebahagiaan. Dan yang paling menonjol dalam cerita ini adalah sifat kekeluargaan yang memperingatkan kita bahwa betapa pentingnya keluarga.